KORELASI PARSIAL

click, to get the pdf version

Korelasi parsial adalah pengukuran hubungan antara dua variabel, dengan mengontrol atau menyesuaikan efek dari satu atau lebih variabel lain. Singkatnya r1234 adalah korelasi antara 1 dan 2, dengan mengendalikan variabel 3 dan 4 dengan asumsi variabel 1 dan 2 berhubungan linier terhadap variabel 3 dan 4. Korelasi parsial dapat digunakan pada banyak kasus, misalnya apakah nilai penjualan suatu komoditi terkait kuat kepada pembelanjaan iklan ketika efek harga dikendalikan. Jika korelasi parsialnya nol, maka dapat disimpulkan bahwa korelasi yang dihitung sebelumnya adalah semu.

Rumus yang digunakan dalam korelasi parsial adalah:

rxy.z = [ rxy – (rxz) (ryz) ] / [ 1 - r2xz 1 - r2yz ]

dimana:
rxy.z = korelasi parsial antara X dan Y, dengan mengendalikan Z

Ilustrasi:

Hubungan antara Produksi (ton), nilai ekspor (US$), dan inflasi diberikan dengan tabel sebagai berikut:

Produksi
(ton)
Nilai Ekspor
(US$)
Inflasi
3000
300
2
5000
460
5
4500
350
6
3800
200
3
2700
198
5
8500
490
3
6500
400
2
3000
170
4

Dengan SPSS 17.0, langkah pengolahan datanya adalah sebagai berikut:

1. Masukkan data ke dalam worksheet SPSS seperti berikut ini:


2. Dari menubar Pilih Analyze – Correlate – Partial,


3. Setelah muncul kotak dialog Partial Correlation, masukkan variabel yang akan dikorelasikan ke dalam kotak variables, dan variabel yang dikontrol ke dalam kotak controlling for, lalu pilih option, pertama-tama kita akan mengontrol variabel inflasi.


4. Setelah muncul kotak dialog option, checklist zero order correlation seperti berikut, lalu klik continue.


5. Setelah itu akan muncul output berikut ini:


Korelasi yang didapat setelah mengendalikan faktor inflasi adalah signifikan yaitu 0,853.

Hal yang sama juga dapat dilakukan dengan mengendalikan faktor-faktor yang lain, dalam kasus ini kita dapat mengendalikan faktor produksi ataupun nilai ekspor.(yoz)